Langsung ke konten utama

Esensi dan eksistensi IPM dan kader

Apa itu ESENSI dan apa itu EKSISTENSI ?
ESENSI menurut KBBI adalah hakikat, inti, atau pokok tujuan utama. Sedangkan EKSISTENSI, adalah keberadaan, atau sesuatu yg ada dan kontinyu(terus menerus) maksudnya, sesuatu itu dikatakan ada dan terus menerus ada.. Jdi klo sesuatu itu tdk ada lgi maka sdh bisa dikatakan sesuatu itu tdk eksis lagi.

Nah, sekarang kalau sdh paham 2 arti kata trsebut , mari kita kaitkan dengan apa dan bgaimana ESENSI dan EKSISTENSI IPM dan Kader IPM.
Pertama, apa esensi dari IPM..
Untuk menjelaskannya, mari saya ajak kawan-kawan untuk sedikit flashback ke sejarah lahirnya IPM yg sdh sama2 kita dapatkan di materi PKDTM 1.

Sejak tgl 18 Juli 1961 atau sdh mendekati usia 59 thn ini,  IPM lahir sebagai ujung tombaknya perserikatan Muhammadiyah untuk tetap melanjutkan ikhtiar dakwah Amar ma'ruf nahi mungkar yg bergerak di kalangan pelajar sesuai misi Muhammadiyah itu sendiri yaitu menjdikan masyarakat muslim yg sebenar-benarnya

Sebagaimana yang saya katakan di atas bahwa esensi itu adalah hakikat, atau inti. Jdi esensi IPM adalah sebagaimana maksud dan tujuan IPM itu sendiri yg tercantum di AD/ART IPM Pasal 6 yaitu "Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya."

Jadi itulah hakikatnya, intinya, dan maknanya kita berIPM ya tujuan IPM itu sndiri.. Kita menginginkan agar pelajar-pelajar dapat menjadi pelajar yg berilmu, berakhlaq, dan terampil untuk menjadi pelajar muslim yg sebenar-benarnya Itu esensinya.
Esensi yg lain adalah bgaimana IPM itu mempunyai 2 nilai yg utama atau strategis, yaitu, IPM sebagai penggerak dakwah amar ma'ruf nahi mungkar Muhammadiyah di kalangan pelajar dan IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang akan membawa misi Muhammadiyah di masa yang akan datang.
Jadi masa depan Muhammadiyah, ya ada di kita semua sebagai kader IPM.

Nah, bagaimana ESENSI nya sebagai kader, ya tentu bagaimana kita ini yang sudah dikader (telah mengikuti proses perkaderan dasar) mampu menjadi pelopor, pelangsung, dan penympurna amal usaha dMuhammadiyah. Nah, IPM ini adalah tempat kita untuk melakukan amanah kita itu. Amanah yg telah diikrarkan pada saat pengambilan baiat di malam terakhir.

Disini sya ingin mempertegas yah. karna ini demi kebaikan kita semua. Ikrar yang kita ikuti di malam terakhir itu sama dengan sumpah kita. Naskah baiat pake ayat Qur'an. Jadi sekali lagi jangan kita main-main dengan itu.

Maksdnya main-main bagiamana, ya setelah itu kita lepas tanggung jawab atau lari dari amanah tanpa merasa bersalah atau tanpa pamit.
Ingat ciri-ciri orang munafik adalah orang yang ingkar terhadap amanah dan siksanya Tuhan sangat pedih terhadap itu. Semoga kita dijauhkan dari sifat yg ini. Kita semua harus sadar dengan tanggung jawab yang kita emban. Apalagi yang sudah dilantik jadi pimpinan harus betul-betul patuh dengan hal ini.

Apalah arti kita semua ini kalau omongan kita tidak bisa lagi dipegang.
Pada saat kita dilantik kita mengucapkan kata "Siap" kan? Lalu apa skarang, apakah kata siap itu masih ada?
Hal ini patut dipertanyakan di dalam diri masing-masing.

Jadi, hakikatnya kita sebagai kader ya itu tdi, mampu menjadi pelopor pelangsung penyempurna. Apalagi status kita smua yang ada grup ini bukan lagi sekedar kader sja, tetapi sudah menjadi Pimpinan/pengurus. Jadi sudah semestinya kita sadar akan status yg kita emban. Amanah yang ada dipundak kita untuk kita realisasikan dalam kehiudpan sehari-hari.

Sekarang kita ke EKSISTENSI..
sbagaimana di awal yang saya bilang bahwa, EKSISTENSI itu ya keberadaan, atau sesuatu yg ada dan continue(terus menerus) maksudnya, sesuatu itu dikatakan ada dan terus menerus ada..

sekarang kita ke EKSISTENSI IPM dulu.. Jadi pertanyaannya, apakah IPM itu ada atau tidak?, klo Iya bgamana bisa dikatakan EKSIS.. Apa buktinya klo IPM itu ttp eksis sampe usianya yg hampir 59 tahun...

Jawabannya adalah sudah jelas jawabannya ada, kenapa? karna IPM ini sudah diakui sebagai organisasi pelajar terbaik se ASEAN, ada sekretnya, ada logonya yg bisa kita lihat dll. Tapi semua itu hanya benda mati, maksudnya ya IPM ini tidak akan ada dan tidak akan hidup kalau bukan manusianya yg menghidupkan atau kadernya yg menghidpkan.
Bukti kalau sampe hari ini IPM ttp eksis adalah tetap ada proses kaderisasi di pengkaderan, ada kegiatannya, dan tentunya masih ada kadernya.

Sebelumnya saya mau kaitkan dgn IPM Mamuju dulu atau juga Majene.

Kawan-kawan Sekarang ini teknologi semakin canggih yang menyebabkan kita dapat mengakses atau tau kegiatan teman-teman IPM di daerah lain dengan internet atau di sosmed. Ini yg membuat IPM hari ini smakin canggih misalnya, walaupun teman-teman di Jawa tidak hadir di kegiatan IPM Mamuju atau Majene. Mereka bisa tau kalau kita sedang berkegiatan di karenakan ada sosmed seperti Facebook atau Instagram. Jadi IPM kita disini bisa terkenal dan dikenal oleh kawan-kawan se-indonesia yg membuat IPM smakin eksis.

IPM di sulbar juga mesti begtu, harus ada kgiatan,, harus ada proses kaderisasi.. Supaya IPM tetap hidup , eksis, dan tentunya tetap Jaya.
Manfaatkan kecanggihan internet, sosmed.. Upload semeriah dan sekreatif mungkin kgiatan kita supaya bisa eksis dan dikenal olah orang banyak. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk IPM.

Muhammad Ramdhani (SeKum PD IPM Polman)
05 April 2020
20:12

Media Sosial:
Facebook : Ipm Mamuju
Instagram : @ipm.mamuju

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IPM Mamuju mengambil alternatif Kajian dan diskusi secara online dalam menghadapi pandemi Covid-19

Mamuju, Sulawesi Barat-Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Mamuju mengadakan kajian dan diskusi secara online di grup Messenger. Hal ini dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang melanda negeri ini sehingga pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk  tetap berada dan beraktivitas di rumah. Meskipun kajian dan diskusi ini hanya melalui via online, teman-teman IPM tetap aktif dan sangat antusias dalam menyimak materi yang di berikan. Menurut Filda Adelia selaku Ketua Umum PD IPM Kab Mamuju "Diskusi Online meski kurang efektif  karna tak ada tatapan mata secara langsung, tapi lebih efisien untuk mengatasi kehilangan kader karna tak adanya pertemuan. Pelaksanaannya lebih fleksibel dan menghemat pengeluaran. Diskusi online ini diharap dapat lebih menarik minat peserta pada IPM, mengingatkan pentingnya tanggung jawab kader. Diskusi online ini kiranya akan terus dilaksanakan meski pandemi ini sudah berakhir. Mengapa? Karna lebih memudahkan mendapat materi yg luar biasa dari kader

“IPMERS UMUMKAN 10 KARYA TERBAIK KOLABORASI KARYA“

Akun Instagram Ipmers menyelenggarakan Sharing Online yang dirangkaikan dengan pengumuman 10 karya puisi terbaik Sayembara Puisi dengan tema Kolaborasi Karya Untuk IPM. Diskusi tersebut diselenggarakan melalui live Instagram di akun media sosial ipmers dan menghadirkan kedua pembicara yaitu Multazam Ahmad Tawalla (Serketaris PP IPM) dan juga Andinia Assyifa Ainun Firdaus (Ketua Umum PR IPM SMPM 50 Jakarta). Multazam menyampaikan pada diskusi tersebut bahwa dahulu awalnya saya mau stop aja di IPM karena saya sudah besar dari keluarga Muhammadiyah dan ingin mencoba fokus berkarier di dunia entertain karena sempat jadi model, namun karena hidup ini merupakan rahasia ilahi maka kembali lagi bermuhammadiyah bahkan sekarang bisa sampai ke Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah. “Pada Saat TM 1 dahulu ada visi misi hidup, disitu kita disuruh berfikir bagaimana hidup kita  5 sampai 10 tahun kedepan dan wallahi apa yang saya tuliskan dahulu di tahun 2011 lalu sampai tahun 2020 alh