Langsung ke konten utama

“IPMERS UMUMKAN 10 KARYA TERBAIK KOLABORASI KARYA“



Akun Instagram Ipmers menyelenggarakan Sharing Online yang dirangkaikan dengan pengumuman 10 karya puisi terbaik Sayembara Puisi dengan tema Kolaborasi Karya Untuk IPM.

Diskusi tersebut diselenggarakan melalui live Instagram di akun media sosial ipmers dan menghadirkan kedua pembicara yaitu Multazam Ahmad Tawalla (Serketaris PP IPM) dan juga Andinia Assyifa Ainun Firdaus (Ketua Umum PR IPM SMPM 50 Jakarta).

Multazam menyampaikan pada diskusi tersebut bahwa dahulu awalnya saya mau stop aja di IPM karena saya sudah besar dari keluarga Muhammadiyah dan ingin mencoba fokus berkarier di dunia entertain karena sempat jadi model, namun karena hidup ini merupakan rahasia ilahi maka kembali lagi bermuhammadiyah bahkan sekarang bisa sampai ke Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

“Pada Saat TM 1 dahulu ada visi misi hidup, disitu kita disuruh berfikir bagaimana hidup kita  5 sampai 10 tahun kedepan dan wallahi apa yang saya tuliskan dahulu di tahun 2011 lalu sampai tahun 2020 alhamdulillah tercapai” Ungkap Multazam yang juga merupakan Pemenang Lomba Bintang Orator DPR RI 2018

Selain itu Assyifa  menyampaikan tentang pengalamannya di dunia entertain sebelum masuk ke Ikatan Pelajar Muhammadiyah

“Awalnya tinggal di Takalar umur 9 tahun aku ikut Dara dan Daeng disitu pertama kali ikut lomba modelling tapi belum juara tapi alhamdulillah masuk 5 besar dan dapat tiket untuk ikut Lomba Talenta Nusantara di Jakarta dan kita dikarantina 7 hari dan ketemu banyak teman dari berbagai kota bahkan ada dari Australia dan bisa belajar banyak tentang akting dan modelling dan waktu grand final awalnya mengira aku ngak dapat juara tiba-tiba pas disebut juara umumnya alhamdulillah nama Assyifa disebut sebagai juara umum di situ Assyifah sampe sujud syukur.” Ungkap Assyifa

“Akhirnya dari situ sering ikut casting dan akhirnya menetap di Jakarta lima tahun dan mengikuti banyak les privat untuk acting dan alhamdulillah mulai ikut Sinetron Jaka Bersisik Emas dan Film Teman Tapi Menikah 2 juga beberapa iklan seperti Gojek dan Teh sisri.” Lanjut Assyifa

Di akhir diskusi tersebut diumumkan 10 karya terbaik sayembara puisi Kolaborasi Karya yang diselenggarakan Ipmers  yang diraih oleh Linkie dari Magelang di urutan ke-10, Ani dari Padang di urutan ke-9, Ray dari 50 Kota di urutan ke-8, Putri dari Pringsewu di urutan ke-7, Hilmi dari Sleman di urutan ke-6, Satrio dari Gresik di urutan ke-5, Nacil dari Jakarta Selatan di urutan ke-4, Ranti dari Garut di urutan ke-3, Naya dari Kulonprogo diurutan ke-2 dan Wafiqa dari Makassar sebagai urutan pertama atau juara pertama.

Diskusi tersebut disaksikan oleh 539 Penonton  dari seluruh Indonesia dan hingga Hari Senin 8 Juni 2020 IG TVnya mendapatkan 715 tayangan.

IPMERS
12.00 WIB

Follow:
Instagram: @ipmers
Instagram: @ipm.mamuju
Facebook: ipm mamuju

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Esensi dan eksistensi IPM dan kader

Apa itu ESENSI dan apa itu EKSISTENSI ? ESENSI menurut KBBI adalah hakikat, inti, atau pokok tujuan utama. Sedangkan EKSISTENSI, adalah keberadaan, atau sesuatu yg ada dan kontinyu(terus menerus) maksudnya, sesuatu itu dikatakan ada dan terus menerus ada.. Jdi klo sesuatu itu tdk ada lgi maka sdh bisa dikatakan sesuatu itu tdk eksis lagi. Nah, sekarang kalau sdh paham 2 arti kata trsebut , mari kita kaitkan dengan apa dan bgaimana ESENSI dan EKSISTENSI IPM dan Kader IPM. Pertama, apa esensi dari IPM.. Untuk menjelaskannya, mari saya ajak kawan-kawan untuk sedikit flashback ke sejarah lahirnya IPM yg sdh sama2 kita dapatkan di materi PKDTM 1. Sejak tgl 18 Juli 1961 atau sdh mendekati usia 59 thn ini,  IPM lahir sebagai ujung tombaknya perserikatan Muhammadiyah untuk tetap melanjutkan ikhtiar dakwah Amar ma'ruf nahi mungkar yg bergerak di kalangan pelajar sesuai misi Muhammadiyah itu sendiri yaitu menjdikan masyarakat muslim yg sebenar-benarnya Sebagaimana yang saya katakan

IPM Mamuju mengambil alternatif Kajian dan diskusi secara online dalam menghadapi pandemi Covid-19

Mamuju, Sulawesi Barat-Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Mamuju mengadakan kajian dan diskusi secara online di grup Messenger. Hal ini dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang melanda negeri ini sehingga pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk  tetap berada dan beraktivitas di rumah. Meskipun kajian dan diskusi ini hanya melalui via online, teman-teman IPM tetap aktif dan sangat antusias dalam menyimak materi yang di berikan. Menurut Filda Adelia selaku Ketua Umum PD IPM Kab Mamuju "Diskusi Online meski kurang efektif  karna tak ada tatapan mata secara langsung, tapi lebih efisien untuk mengatasi kehilangan kader karna tak adanya pertemuan. Pelaksanaannya lebih fleksibel dan menghemat pengeluaran. Diskusi online ini diharap dapat lebih menarik minat peserta pada IPM, mengingatkan pentingnya tanggung jawab kader. Diskusi online ini kiranya akan terus dilaksanakan meski pandemi ini sudah berakhir. Mengapa? Karna lebih memudahkan mendapat materi yg luar biasa dari kader